Suara Keras Menindas



Gambar dari google

“Terkadang dongeng tidak di mulai pada suatu hari, akan tetapi bermulai ketika nanti saya terpilih maka saya berjanji akan……” sebuah satire yang tertuju kepada para elitis yang ingin mendapat sebuah kursi kekuasaan. 

Dari dulu sampai sekarang, kita hidup di jaman penindasan dan penghisapan. Terkadang kita kesulitan membedakan mana yang di maksud kebenaran dan mana yang di sebut kemunafikan. Sistem sosial yang terjadi malah tumpang tindih antara kesejahteraan dengan kerakusan. Pendidikan yang di bangun idealnya mencerdaskan dan mengarahkan segenap masyarakat kearah kemanusiaan. Akan tetapi ketika kita tarik dalam ranah mahasiswa makna pendidikan hanya sebatas menjadi ruang untuk penaikan status sosial individual. 

Gie salah satu sosok mahasiswa yang keras melantangkan kritikan pedas pada rezim orde lama, kata yang keluar dari mulutnya tak sungkan-sungkan membuat kuping para penguasa terbakar bara kata. Selain daripada itu gie kerap kali mengkritik para mahasiswa yang sok-sok an berlaga srigala tapi tunduk di hadapan para manusia yang berdasi dengan dagu menganga. 

“masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau di tekan, tetapi menindas jika berkuasa” soe hok Gie. realitas seperti demikian tidak hanya terjadi dan berahir pada jaman gie saja. Kini justru semakin banyak para mahasiswa yang jago bersuara, diplomasi sana-sini dengan dalih manusiawi tetapi sebenarnya mencari reputasi dan bungkam ketika mendapat kursi. Apalah arti sebuah perjuangan ketika itu semua hanya di maknai sebagai ajang kepuasan diri, bukan lantas berjuang demi hal layak umum sebagai kesucian dan keniscayaan mengiprahkan diri dalam satu barisan aksi kemanusiaan. 

Netralitas ternyata bukan lah satu jawaban kongkrit dalam menata kecarut-marutan situasi politis bangsa. Mahasiswa sadar dan waras adalah jawabannya, penentuan sikap dalam menyoal ketegasan adalah tonggak utama dalam membangun peradaban. Urusan ideology kelompok berjibaku saling baku hantam demi terus di sebarluaskan, namun penggusuran, kemiskinan, pelacuran dan penindasan di biarkan. Mahasiswa hari ini sibuk dan selesai perjuangannya dalam urusan ideology, tidaklah muncrat sampai ke arah implementasi.

Suara yang rakyat butuhkan adalah, suara keberpihakan kepadanya, bukan suara lantang nan keras namun selesai dalam meja perundingan dengan birokrat keparat. Rakyat  lagi-lagi terlantarkan, hanya dijadikan sebagai umpan untuk mendapat ikan dari kail yang di lempar ke kubangan kolam kekuasaan. 
Mahasiswa yang berambisi jadi pemimpin tetaplah komitmen dengan kejujuran, kebenaran dan keadilan sebagai landasan dalam mengabil satu kebijakan. 

Abdul rahman wahid pernah berkata bahwa di Negara ini hanya ada 3 polisi yang jujur. Pertama adalah polisi tidur, kedua adalah patung polisi yang ketiga adalah hoegeng (seorang pejabat kapolri pada masa rezim orde baru), Yang mana saat itu hoegeng adalah orang yang di benci pemerintahan korup karena kejujurannya. 

Makna perjuangan jangan sampai lenyap kepercayaan gara-gara sekantong uang dan busa empuk yang mengapung di pantat ketika jadi pejabat. Karena sangat disayangkan diantara ribuan buku yang telah di sambangi hanya mencetak para calon pemimpin yang korupsi, apalah jadinya bangsa ini, ketika kursi terus-terusan di isi sama kurcaci licik, yang di lahirkan dari bibir basah karena lantang mengkritisi sebagai alat penukar dengan kursi.

~Mohon maaf jika ada kebenaran-kebenaran yang saya sampaikan menyakiti kebohongan-kebohongan di dunia. Dan mohon maaf jika ada kebohongan-kebohongan yang saya sampaikan menyakiti hati temen-temen semua. Dan mohon maaf jika ada kebenaran-kebenaran yang saya sampaikan menyakiti hati para penguasa di atas sana. 

~netralitas bukan sebuah jawaban dari kondisi kecarut-marutan sebuah bangsa. Keberanian dan ketegasan menjadi salah satu kuncinya.

#Deni permana/sosiologi/uinbandung  

Referensi, gie, zaman peralihan

Komentar

  1. Trus berkarya atau mati dlm kegelisahan

    BalasHapus
  2. Terimakasih, kritik dan saran tetap kami tunggu ๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  3. Sukses terus ๐Ÿ‘
    Kami sangat suka membaca artikel ini
    Semoga kedepannya blog ini semakin sering upload artikelnya lagi

    Teruslah berkarya





    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas segala masukan nya.. insya allah akan lebih di rutinkan kembali.

      Hapus
  4. Saya suka membaca artikel seperti ini. Hatiku tergugah ketika melihat keadaan di negeri ini ๐Ÿ˜ฅ

    Sukses selalu kang๐Ÿ™

    BalasHapus

Posting Komentar